Aluminium Curtain Wall

Curtain Wall adalah konstruksi non structural yang terbuat atau tersusun atas rangka/frame almunium dan kaca.


Curtain Wall adalah konstruksi non structural yang terbuat atau tersusun atas rangka/frame almunium dan kaca. Fungsi Curtain Wall itu sendiri adalah sebagai bahan pengganti dinding massive yang memisahkan antara bagian indoor dengan outdoor. Konsep utama dalam memahami Curtain Wall adalah; dinding sebagai elemen fasad bangunan yang berfungsi sebagai filter umtuk memisahkan elemen luar dan dalam. Memberikan ruang arsitektur untuk di huni secara nyaman, membungkusnya dari elemen elemen luar seperti, sinar matahari, hujan, suara bising, panas dll. Untuk melakukan fungsinya sebagai filter yang memisahkan elemen luar dan dalam dan menciptakan ruang hunian yang nyaman dihuni, curtain wall harus mampu berdiri dan bertahan terhadap beban yang bekerja secara struktural. Faktor utama untuk dipertimbangkan dalam merancang Curtain Wall adalah integritas struktural Curtain wall itu sendiri. Berdasarkan jenisnya Curtain Wall dapat dikategorikan menjadi, Stick System, Unitized Systems, dan Semi Untized Systems.
  Sistem Stik adalah metode konstruksi curtain wall yang fleksibel dan paling banyak digunakan sekarang ini
Sistem Stik adalah metode konstruksi curtain wall yang fleksibel dan paling banyak digunakan sekarang ini. Sistem ini mengunakan komponen-komponen lepasan yang kemudian dirakit di proyek dengan mullion dan transoms untuk membentuk vision panel maupun spandrel panel. Keuntungan dari sistem ini adalah kemudahan untuk mengadaptasi terhadap struktur bangunan utama karena urutan instalasi tidak dipengaruhi oleh struktur bangunan utama dan waku pembuatan sampai terpasang tergolong cepat.

Tipe:
  • Sistem frame expose: komponen dari metal frame terlihat dari luar
  • Sistem frame tersembunyi: komponen dari metal frame tidak terlihat dari luar

Integritas Struktural

Sebelum mempertimbangkan fungsi lain sebagai filter, Curtain wall harus dirancang untuk mampu berdiri dan menerima beban baik dari material itu sendiri, seperti berat kaca, berat aluminium, aluminium composite panel, metal sheet. dll atau gaya-gaya yang ditimbulkan oleh faktor luar seperti angin hujan, salju, ekspansi alibat panas,
gempa bumi.

Perlu diingat bahwa Curtain Wall adalah elemen arsitektural, semua beban yang diterima akan disalurkan melalui sistem bracket atau fastener ke elemen struktural seperti balok atau kolom pada bangunan tersebut. Seperti dijelaskan di atas beban mati berasal dari berat curtain wall itu sendiri, baik dari mullion, transoms, kaca Anchor, dan elemen-elemen lain curtain wall. 

Angin merupakan faktor alam yang cukup rumit untuk diantisipasi dalam merancang curtain wall, tanpa kombinasi dengan hujan dan salju, angin dengan kecepatan tinggi akan mampu meruntuhkan curtain wall yang tidak dirancang dengan benar. selain harus mempertimbangkan angin yang bertiup menuju bangunan (+ wind load) perancang harus lebih berhati-hati terhadap angin yang meninggalkan gedung (- wind load). Tekanan positif yang ditimbulkan oleh angin yang bergerak menuju gedung akan ditopang oleh semua elemen struktural curtain wall, tetapi untuk tekanan angin negatif, hanya beberapa elemen curtain wall yang bekerja untuk menahannya.

Beban akibat gempa bumi harus diperhitungkan, mengingat di Indonesia merupakan wilayah potensi gempa. Curtain wall harus mampu mengakomodasi pergerakan bangunan yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Dalam merencanakan curtain wall harus diperhitungkan agar sistem secara keseluruhan mampu menahan pergerakan bangunan akibat gempa tanpa mengalami kerusakan atau kebocoran air. Sistem anchor pada Curtain wall terhadap struktur bangunan mempunyai peran penting dalam menyelesaikan masalah ini, tentu saja struktur utama pada bangunan juga harus dirancang untuk mampu mengakomodasi gerakan akibat gempa.
Penulis: suciptoferista
Kusen Aluminium Minimalis Updated at: 03.20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar